''Semut
di seberang lautan tampak, gajah di pelupuk mata tak tampak,''
Masih
ingat dengan peribahasa ini? Kalo lupa, silakan buka kembali buku pelajaran
Bahasa Indonesia ketika SD dulu,,
Peribahasa
itu sering ditujukkan kepada orang-orang yang dapat melihat sesuatu yang jauh
tetapi tidak bisa melihat sesuatu yang dekat. Seperti gejala penderita
hipermetropia ya?
Rabun
dekat atau dikenal dengan hipermetropi merupakan keadaan gangguan kekuatan
pembiasan mata, yang mana pada keadaan ini sinar sejajar jauh tidak cukup
dibiaskan sehingga titik fokusnya terletak di belakang retina. Hipermetrop
terjadi apabila berkas sinar sejajar difokuskan di belakang retina. Tolong
dikoreksi kalo saya salah, karena terakhir kali saya belajar biologi adalah 7
tahun yang lalu.
"Kalo
dipikir-pikir manusia pada umumnya adalah penderita hipermetropia atau rabun
dekat ya,,"
''Kenapa?''
''Kan
saya rabun dekat buktinya saya pake kacamata minus,''
''Mata
saya normal kok,,''
okay,,
okay,, let me explain my statement,,
rabun
dekat yang aku maksud disini adalah rabun dekat dalam arti kiasan. Sama seperti
yang diungkapkan dalam peribahasa Gajah vs Semut tadi. Karena secara logika,
mana mungkin semut bisa kelihatan kalo ada gajah di depan??
Bisa
melihat yang jauh, tapi tidak bisa melihat yang dekat,,
Mudah
menilai orang lain, tapi sulit menilai diri lain,,
Mudah
mengoreksi kesalahan dan kekurangan orang lain, tapi tidak bisa melihat
kekurangan yang ada pada dirinya,,
Kita
semua seperti itu kan??
Jadi
ingat dengan lampu jauh motorku,, bisa melihat jalanan dengan jarak pandang
yang lebih jauh tapi tidak bisa melihat jalanan satu meter di depannya,
sehingga tidak sadar jika ada lubang besar disitu,, jalan terus,, nyungsep
deh,, hahaha pengalaman pribadi neeh,, sejak itu aku gak pernah pake lampu jauh
itu,, toh aku masih bisa selamat sampe rumah walaupun hanya menggunakan lampu
normal,, ''Hidup itu seperti mengendarai mobil di jalanan gelap tanpa
penerangan lampu jalan, yang kita miliki hanya lampu mobil dengan jarak pandang
terbatas,,''
kita
tidak tahu ada apa pada jarak 1 km di depan, yang kita tahu hanya apa yang ada
di jarak 1 meter di depan. Jadi tetaplah berjalan dengan berpedoman pada 1
meter yang kita tahu. Toh kita akan tetap sampai pada 1 km itu asal tetap
menjalani meter demi meter dengan selamat. Jarak yang jauh dimulai dari satu
langkah yang kecil.
Okedeh,
kembali ke peribahasa gajah vs semut dan manusia rabun dekat.
Mungkin
dah jadi sifat dasar manusia kali ya, selalu merasa lebih baik dari orang lain.
Selalu merasa dirinya benar sehingga yang lebih mudah dilihat dari orang lain
adalah kekurangannya. Eh ada yang bilang, ''Kekurangan dan sifat jelek yang kau
lihat dari orang lain adalah kekurangan dan sifat jelek pada dirimu sendiri yang
tidak bisa kau lihat''.
"*"
Saya menulis dan membagi note ini bukan berarti saya sudah bisa untuk
menerapkan teori tersebut, tapi coba deh kita sama-sama mengakui, bahwa kita
sebagai manusia kadang dibutakan oleh ego kita masing-masing, adil bagi kita
terkadang sangat tak adil dimata orang lain...
semoga
kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi....
"*"
salam...
"*"
Sebagian dari beberapa sumber lain...