Wednesday, December 7, 2011

KU TAK KUASA


ku tak mampu lagi menafsirkan rangkaian aksara,
yang kau suratkan bersama pendar senja hari kemarin,
ketika tak pernah cukup kuasa ku membiarkan hati ini terbagi,
kau pinta di sudut kerapuhan jiwaku,
satu tempat di sisi hati yg jelas tlah terkunci!
~
Embun pagi sirna tanpa menyisakan jejak senyum damainya,
ketika mentari perlahan menguasai mayapada,
terselip hasrat melabuhkan segala rasa di pangkuanmu,
ketika rindu padamu tak jua berkesudahan!
~
wahai pujangga perangkai kata cinta,
sungguh aku tak kuasa mengguratkan luka di hatimu,
tapi tahukah engkau akupun tak kuasa membendung deras ombak cintamu,
aku tak mampu menahan gejolak rasamu,
~

DIBALIK PENANTIAN

kata-kata usang tentang kerinduan ini,
masih menghias di setiap kisi-kisi hati,
bait-bait yg lusuh dengan air mata,
masih senantiasa mengalun lirih,
mencoba mengusir sepiku,

tapi apalah dayaku,
kau begitu sempurna bagiku,
permainkanlah hatiku dg caramu,
hingga kau dapati senyum kemenangan diatas ketidak berdayaanku!

tak harus kau tahu,
kesakitanku dikotak penantianku,
yang mencoba bertahan tanpa seberkas sinar,
menunggu kau pelita hatiku, my sunshine,
yg tetap ku cinta meskipun tanpa mencinta.

kalaupun jasad ini akan membusuk dalam penantian,
ku yakin tak apa,
asal rasa ini tetap ada,
ku bawa ke persimpangan dunia yg berbeda!