Tuesday, December 13, 2011

KAULAH YANG TERBAIK


percayalah tak ada yang mampu sepertimu,
membasahi jiwaku walau hanya sejuknya belai nan maya,
andai belum kusempurnakan cerita ini dengan keindahan,
maka relakan ku hiasi setiap malam yang menghantar mimpimu,

hingga tak lagi kau rasakan gelapnya malam,
tak kau rasakan dingin dan bekunya hatiku,
hingga kau rasakan hadirku hidupkan rasa
yang telah lama kau rasa tak bernyawa,
meski ku hanya hadir sebagai bayangan saja,

duhai malaikatku
bejanjilah di hadapan langi danbintang gemintang
sekalipun kita takkan bersatu dalam raga
namun jiwa kita kekal dalam semesta cinta kita…

KERELAAN


Seandainya fajar kali ini aku boleh bercerita lewat nyanyian parkit,
Kalau pagi ini aku boleh berbagi bersama tetes-tetes embun,
Pasti tak kan ada resahdi sudut  hati ini,
Niscahya tak akan ada lagi gelisah meruang nurani,

Tapi...
Memang tak ada yang bisa,
Memang tak ada yang bersuara lewat kata,
Karena semuanya hanya tersimpan dipalung hati,
Karena semuanya hanya terkubur bersama asa yang memupus,

Kuakui pernah ku takut kehilangan cintamu,
kini, aku kini ku sutuhnya yakin lagi,
bahwa cinta memang tak harus memiliki,
bahwa cinta tak mesti bersama...

ku relakan kau cari bahagiamu yang selama ini tak kau dapat dariku…

TANPAMU


Ku ingin mendahului waktu,
sesaat sebelum ia membawamu pergi,
karena ku tak ingin kehilangan jejakmu lagi,
ku tak mau selalu sendiri seperti ini,

tanpamu... Kerinduan masih terpaku,
diantara detik & waktu yg terus memburu,
tapi tetap kau biarkan diriku,
terasing dalam ruang penantian semu,
seolah malam terlalu dingin mendekap  jasadku beku,
seakan tiada cahaya menerang penglihatanku,

ketika pekat malam menguasa relung jiwa perindu,
kesunyian yg memeluk erat sepotong nurani,
mengurung diri tanpa nafas kehidupan dalam  jeruji kesendirian,
batin meratapi terjal jalan cinta bernada sendu tak terperi,
memaksa langkah tetap berderap diatas bara & duri.