Wednesday, December 21, 2011

AKU TAKUT


kau jadikan jiwa ini bagai debu,
mudah dterpa angin lalu,
kau membuat hati ini bagai sekam,
mudah terbakar api cemburu.

dalam keterpaksaan,
kau menjadikan aku penasaran,
yang hanya bisa mengintip dari balik gerbangmu,
tak mampu membelaimu,
tak mampu menjamahmu.

aku takut murkamu,
aku takut bencimu,
aku takut amarahmu,
aku takut kehilanganmu,
meski seolah bayangmupun enggan ku miliki

jangan kau hianatiku,
tanpa kau tahu kemana merpati lemah ini brtengger,
tanpa kau tahu cinta ini kepada siapa,
sedangkan sebentuk hatiku telah kau miliki.

JANGAN PERGI


demi janji dan ayat-ayat suci,
yang kerucutkan semesta terbalik,
dan berganti semesta lain,
arah waktu melesat menuju masa lalu,
menebalkan rasa panas dikulit pasir yg bisu,
menimang usia yang terlepas,
membentang duka diluar batas!

Wahai Pemilik kerinduanku...
Dengarlah alunan nada merindu yg terredam lara ini,
beriring notasi-notasi hampa tanpa makna,
memati rasakan jiwa yang sejatinya teriris perih,
hanya mampu ku memendam rasa yang sesungguhnya tak mampu ku bendung!

Wahai mentariku,
Rebahkanlah lena mimpimu di pelukan malam
Agar terlerai sgala resah yg membumi dijiwa
Menjadi butiran asa penuh senyum
Tuk sambut sang fajar di ksejukan embun pagi

kasih,,,
demi cinta yang telah bersemi,
demi pengorbanan ynag telah tertumpah,
aku menyayangimu,
dan masih menyayangimu.

Jangan kau pergi dariku,
sekarang dan selamanya....

SIRNA

aku rindu pada jiwaku yg sedang tertidur,
dalam kehangatan sayap-sayap binatang malam,
pendar cahaya-cahaya penuh kebajikan,
memancar bayang kebahagiaan azali,

tapi seketika sirna,
diantara jantung dan hati dalam rapuhnya jasad,
kau garami dengan penghianatan diatas persembahan kesetiaanku.
Memangkas sisa-sisa asa bersayap ketidak pastian itu

sesuatu menorehkan luka,
pada deretan kalimat bernada mendua,
mungkin tak sengaja,
tapi debu membuatnya seolah nyata

biarlah ku jaga,
setiap tetes kesetiaan yg masih mengalir,
bersama lembutnya belaian ombak menyapa karang,
seiring halusnya usapan badai mencumbu tanah.