Wednesday, December 28, 2011

SENDIRI

meniti jalan sendiri....
meskipun nurani menginginkan kau tuk disisi....
tapi apalah mampuku kini....
ketika hanya bayangmu yang berdiri disampingku....

kesunyian yg memeluk erat sepotong nurani,
mengurung diri tanpa nafas kehidupan dalam jeruji kesendirian,
batin meratap terjal jalan cinta bernada sendu tak terperi,
memaksa langkah tetap berderap diatas bara & duri.

tinggalah aku kini,
membalut hati yg terluka,
memunggut serpihan rasa yg porak-poranda,
mencoba melupakan luka bernanah yg nyata tlah tergurat mendalam.

HATIMU UNTUK SIAPA?!

Kerinduan masih terpaku,
diantara detik & waktu yang terus memburu,
tapi tetap kau biarkan harapanku,
terasing dalam ruang penantian semu,

seolah malam terlalu dingin mendekap jasad beku,
seakan tiada cahaya menerang penglihatanku,
kucari dirimu dibelantara ruang rindu,
namun selaksa bayangmu menghilang dari pandang netraku,

malam yang menggulung kedamaian senja,
menampak gelap meraja seisi buana,
ketika pekat menguasa relung jiwa perindu,
tersisa seberkas jingga dalam genggaman ingatanku,

seribu waktu yang terlewati dalam penantian,
perjalanan jiwa menyusuri halimun kesunyian,
mencari sebentuk mahligai kedamaian,
jiwa berkorban tanpa kehilangan,

ruhku setia menari dalam irama tangis semesta,
selaksa tiada guna mencari kembang utpala,
karena cintamu untukku tak pernah ada,
seiring tak ku mengerti hatimu untuk siapa?!