Kini getir itu menyelinap kian dalam,
Ketika lirih suaramu begitu menghujam,
Ketika lirih suaramu begitu menghujam,
Ku tak mampu redam langkah cepatmu,
Yang semakin jauh pergi bersama bayangmu,
Rasaku tersisa rangka,
Tanpa nafas dalam raga sekarat,
Tanpa nafas dalam raga sekarat,
Kamulah pemilik nyawaku,
Kini hilang entah dimana berrimba,
Aku ternyata tak pantas lagi merindukan mentari,
Ketika subuh masih malu menyambut pagi,
Ketika subuh masih malu menyambut pagi,
Dalam jiwa gelisah dan mimpi yang berlalu,
Kau hilang dalam keheningan ruang penantianku.
Nyatanya aku tetap sendiri...
Curug#1, 160314