Tuesday, March 18, 2014

SEMU MALAM TANPA ANGAN

Kata-kata lembutmu begitu tajam merajam sanubari,
Tak kuasa ku sembunyikan jerit batin ini,
Mengapa kurasakan hujaman halus selaksa kalimatmu,
Ketika lirih suaramu terngiang sampai di dasar hati.

Tidakkah kau dengar desahku di sudut mala mini,
Akan ku katakana pada pada nyawa sang rembulan,
Di sudut rasaku yang tertawan dibatas kerinduan,
Atas segala rasaku yang telah engkau hidupkan.

Aku ingin menyapamu,
Walau hanya lewat semilir angin tuk menyelimuti,
Biarlah bulan dan bintang yang temani kesendirianku,
Dan kau mengerti akan setiaku yang terikat bayangmu.

Aku tak ingin mengasingkan diri di ratapan malam,
Ku ingin bebas dari jerat mimpi semu,
Di ujung damba semu menyekap hasrat dalam pedih,
Di penghabisan malam tanpa angan dan khayal…

CURUG#3, 180314