Friday, December 30, 2011

PUISI MOTIVASI

Tak ku hiraukan lagi cerita kelam kemarin
Biarlah lapuk bersama seretan waktu yang tetap berjalan
Ku hanya ingin buka kisah baru bersajadahkan bahagia
Biarlah yang pahit itu hanya tersisa kenangan tebuang

Aku yang akan mendahului laju sang waktu
Sesaat sebelum malam usai memeluk mayapada
Akan ku bangun istana senyum di sudut cakrawala
Agar dunia merasakan damainya mentari menyapa kala

Dan kini lihatlah ke dalam tamanku
Tunas-tunas asa berebut untuk hidup
Dan yakinlah akan hadirnya kelopak
Yang tak lama kan mekar mengindahkan perjalanan

Biarlah bahagia tak perlu di harap
Karena akhir yang manis adalah keniscayaan
Biarlah tak perlu ada risau menyelimuti batin
Karena selalu indah mewujud pada saatnya

MASIH KU COBA


kata-kata usang tentang kerinduan ini,
masih menghias di setiap kisi-kisi hati,
bait-bait yg lusuh dengan air mata,
masih senantiasa mengalun lirih,

mencoba mengusir sepiku,
tapi apalah dayaku,
kau begitu sempurna bagiku,
permainkanlah hatiku dg caramu,
hingga kau dapati senyum kemenangan diatas kekalahanku

sakiti hatiku, biarlah kau tahu betapa tulus cintaku.
hianati aku, biarlah kau tahu betapa teguhnya kesetiaanku.
kecewakan aku, dan kan kau lihat betapa besarnya perhatianku padamu!
hingga akhirnya kau kan tahu kata dan rasa tetap bernyawa didalam hidupku.

JEMU


Hati terlanjur terdampar di sudut sepi
Di kelamnya malam tak berbintang
Penantian hampa hadirmu disaat ku layu
Memudar bersama riuhnya kebisuan

Pilar-pilar ini rapuh tanpamu
Kesendirian telah memeluk jasadku dalam penantian
Hati yang kosong dalam longsongan isyarat...
Sedari tak kuat menahan rindu yang tersirat...
Meskipun bersama itu tanpa hadirmu..

Rinduku padamu menyiksaku saat ini
Dikeramaian para surgawi mendendangkan tembang asmara
Sambutku senyum pasti diawal melihatmu
Melihat wajah indah cerah hariku kini

Puisi kerinduan ini bukan hanya sekedar tulisan
Lebih memaknai sebentuk hati terkepung jemu
Jemuku diatas kesendirian
Jemuku menanti kepastianmu

MASIH UNTUKMU


hati terkurung diruang bebas,
tak berujung namun menyekat,
tak bertepi, namun tak mampu beranjak.
terpaku, mematung & membatu

seakan pilu kerinduan,
hanya engkau yang tercipta untuk menghapusnya,
seakan kesepian disudut nurani,
hanya kau yang tercipta untuk mengisinya.

dalam debar jantung yang merindukanmu,
kucoba selipkan birunya sinar matamu,
kulantunkan syair sederhana bernada kesetiaan,
berharap badai nestapa menjelma semilir bayu asmara.

cinta yang tak pernah mati,
kesucian rasa yang ku cipta,
teruntuk senyum fajar indahku,
masih tetap untukmu…