Friday, June 15, 2012
Tuesday, June 12, 2012
Thursday, June 7, 2012
Wednesday, May 23, 2012
MERINDUKANMU, BINTANG TIMURKU
Ku cari diantara arak mega menghitam
Di hamparan muram wajah cakrawala malam
Paraduanmu yang laksana tertelan musim
Kau tinggalkan diriku sendiri menyulam kerinduan.
Dimana tanda di ufuk senyum bayangkara itu?!
Yang kemarin hadir menyapa kesendirianku
Taukah engkau, sepotong jasad merindumu
Tahukah engkau, kusisakan luasnya samudera hati untuk sinarmu, ndaru
Bintang timurku
Ku bisikkan namamu dalam do'aku
Ku tulis namamu dalam syairku
Dan ku sebut namamu dalam laguku
Bintang timurku
Aku masih menunggu sapaan damai darimu
Aku selalu menanti sentuhan hangat cahayamu
nada rindu ini adalah seutuhnya milikmu
Dan pada bait terakhir coretanku
Ku seratkan siluet yang sempat terarsir dalam kalbu
Sederet kalimat mengalunkan irama risau
Aku merindukanmu, bintang timurku...
Di hamparan muram wajah cakrawala malam
Paraduanmu yang laksana tertelan musim
Kau tinggalkan diriku sendiri menyulam kerinduan.
Dimana tanda di ufuk senyum bayangkara itu?!
Yang kemarin hadir menyapa kesendirianku
Taukah engkau, sepotong jasad merindumu
Tahukah engkau, kusisakan luasnya samudera hati untuk sinarmu, ndaru
Bintang timurku
Ku bisikkan namamu dalam do'aku
Ku tulis namamu dalam syairku
Dan ku sebut namamu dalam laguku
Bintang timurku
Aku masih menunggu sapaan damai darimu
Aku selalu menanti sentuhan hangat cahayamu
nada rindu ini adalah seutuhnya milikmu
Dan pada bait terakhir coretanku
Ku seratkan siluet yang sempat terarsir dalam kalbu
Sederet kalimat mengalunkan irama risau
Aku merindukanmu, bintang timurku...
Tuesday, February 14, 2012
KUINGIN INGKARI RASAKU
Air mata perlahan mengurai
rasa,
Kokoh jiwa menahan kerinduan seketika runtuh,
Dinding ketengaran tlah menjadi kepingan-kepingan ratap,
Dan inilah kenyataan perasaan sang merpati,
Ah,
Mengapa aku masih menyisakan kerinduan akan dirimu,
Sedang kini terlarang rasa itu,
Kau pergi untuk bahagiamu,
Seharusnya tak ada alasan adanya tangis ini,
Maafkan aku,
Nyatanya segala rasa disaat kau dan aku bersatu,
Masih hidup bersama kasih berbalut cemburu,
Hati terlalu naif tuk ingkari nuraniku,
Dan aku masih mencintaimu,
Tapi yakinlah,
Aku inginkan kau bahagia,
Hingga dalam relung jiwa terdalam,
Dan dalam diam, Ku ingin ingkari semua rasaku...
Kokoh jiwa menahan kerinduan seketika runtuh,
Dinding ketengaran tlah menjadi kepingan-kepingan ratap,
Dan inilah kenyataan perasaan sang merpati,
Ah,
Mengapa aku masih menyisakan kerinduan akan dirimu,
Sedang kini terlarang rasa itu,
Kau pergi untuk bahagiamu,
Seharusnya tak ada alasan adanya tangis ini,
Maafkan aku,
Nyatanya segala rasa disaat kau dan aku bersatu,
Masih hidup bersama kasih berbalut cemburu,
Hati terlalu naif tuk ingkari nuraniku,
Dan aku masih mencintaimu,
Tapi yakinlah,
Aku inginkan kau bahagia,
Hingga dalam relung jiwa terdalam,
Dan dalam diam, Ku ingin ingkari semua rasaku...
NYANYIAN PILU
Kaki masih melangkah di jalanan jelmaan duka,
Dikelilingi gelap pekat halimun malam,
Berpegang sepi hampa tanpa arah,
Menyusuri hamparan tangis dan air mata,
Disini, kuasa kesendirianku tanpa nafas,
Menggenggam luka meredam perih yang masih berdarah,
Tak lagi mampu melerai rasa derita yang tersepuh kelukaan,
Terbata dalam ucap, tersengal dalam nafas,
Aku berlari, coba pergi,
Namun bayang kelam enggan lekang,
Terpasung didalam kebekuan resah nan mencekam jiwa,
Lusuh harapan merangkai kisah bersamamu yang memupus,
Ish... Tak perlu kulanjutkan lagi nyanyian piluku ini,
Biar kusimpan saja sampai ku tak mampu mengartikan gemuruh warna hati,
Ku yakin, ku salah meminta setetes sejuknya cintamu,
Dan bahagialah dirimu terlepas dariku...
AKU MASIH MENCINTAIMU
Sampai detik ini hayalku
masih saja mengambang diantara bintang-bintang yang berpendar dan perlahan meredup, tak pernah sekalipun aku bayangkan kalau akan sesulit ini melupakan
lembaran kisah-kisah yang tersirat beberapa waktu silam, dan disini, dikamar
tempatku menuliskan isi hati ini, pernah terjadi cerita indah meski tak pernah
cukup indah bagimu!
Ku coba pejamkan netra,
ingin ku lupakan saja, tapi semakin kuat inginku melupakan, semakin pekat
bayangmu meraja di pelupuk mataku, mengapa?! Mengapa seperti ini?! Sedangkan
kenyataan yang ada semua harusnya terkubur, semua tak layak di kenang,
pertengkaran, perselisihan dan prasangka-prasangka yang nyata mengisyaratkan
bahwa kita tak pantas untuk bersama!
Atau, memang salahku,
masih saja kusisakan sedikit rasa ini untukmu yang jelas terlarang bagiku,
harapanku akanmu begitu besar, hingga pengorbanan dan airmata seakan tak begitu
berarti dari pada menyentuhmu, membelaimu dan memeluk erat tubuhmu...
Ish... Entahlah... Harus
dengan apalagi aku ungkapkan, berjuta aksara pun tak cukup mampu mewakili
rasaku, maka biarlah saja aku rangkum dalam sedikit kata, yaitu "aku masih
mencintaimu" yang aku sendiri masih samar mengartikannya!
CATATAN CEMBURU ( HANYA SEKEDAR CORETAN )
Entah harus bagaimana ku lukiskan kepiluan
di hati ini, kau sadari atau tidak, kau seolah ingin menari diatas luka yang
belum mengering ini, berapa kali kau coba tunjukkan perhatianmu yang
mengisyaratkan makna mendalam dari sebatas perhatian biasa, sedangkan kau tahu,
dia dan diriku belum lama berpisah, dan sebelumnya kau ku kenal sebagai sahabat
yang ku anggap sebagai saudaraku sendiri, tapi mengapa?! Mengapa kau seolah
ingin memperdalam guratan-guratan kepiluan yang tlah membekas sebelumnya dengan
rasa cemburuku!
Memang, aku tak lagi berhak atas dia, tapi
harus kamu tahu, aku manusia biasa yang memiliki perasaan, aku masih
mencintainya, aku masih menyayanginya, meskipun dia bukan milikku lagi. Aku tak
meminta apapun dari dirimu, hanya satu, tidakkah kau ingin juga menjaga hatiku,
yang dulu begitu percaya padamu, meskipun kenyataannya tak ku dapati balasan
selayaknya atas kepercayaanku itu!
Yah... Siapapun memang berhak miliki dirinya,
tapi pentingkah aku tahu, bahwa kamu juga begitu memperhatikannya, haruskah aku
tahu bahwa kau juga menyayanginya, untuk apa?! Menyiksaku?! Kalo memang untuk
membuatku tersiksa, good job, kamu sukses dengan gemilang!
Friday, January 27, 2012
HAKIKAT MERINDUKANMU
masih ku genggam,
penantian nan sarat kepiluan,
tatkala waktu yang perlahan berpijak,
bukankah asa kian mendekat?
~
kau mampu meyakinkan hati,
sang merpati akan datang,
meskipun sayap-sayapnya terluka,
tapi kesetiaan yang akan menguatkan kaki-kakinya,
menembus setapak harapan penuh kerikil tajam.
~
aku memang tak punya pilihan,
ada ingkar diantara kenyataan perasaan,
ya, aku memang kesepian,
tapi ku tak pernah bisa melepas bayangmu,
merindumu,
masih laksana mentari,
yang harus terbit menerangi mayapada.
penantian nan sarat kepiluan,
tatkala waktu yang perlahan berpijak,
bukankah asa kian mendekat?
~
kau mampu meyakinkan hati,
sang merpati akan datang,
meskipun sayap-sayapnya terluka,
tapi kesetiaan yang akan menguatkan kaki-kakinya,
menembus setapak harapan penuh kerikil tajam.
~
aku memang tak punya pilihan,
ada ingkar diantara kenyataan perasaan,
ya, aku memang kesepian,
tapi ku tak pernah bisa melepas bayangmu,
merindumu,
masih laksana mentari,
yang harus terbit menerangi mayapada.
TAK PANTAS BERSAMA
bahkan ketika jingga
memahkotai senja,
ketika ku terlena oleh semburat cahaya keemasan,
melukiskan keindahan hakiki maha karya illahi,
ketika ku terlena oleh semburat cahaya keemasan,
melukiskan keindahan hakiki maha karya illahi,
membawaku kekedamaian yang sesaat.
~
namun,
sekejap langit menghitam,
semilir angin berbuah badai,
porak-poranda seketika,
disaat mendung mewartakan dustamu,
yg tertutup tutur dan peluk hangatmu.
~
badai kala senja itu,
telah memisahkan biduk kita,
hingga harus kita mengerti,
kita memang tak pantas bersama,
biarlah angin membawa bidukmu pergi,
karena senja kali ini,
aku telah berlabuh di dermaga hatinya.
~
namun,
sekejap langit menghitam,
semilir angin berbuah badai,
porak-poranda seketika,
disaat mendung mewartakan dustamu,
yg tertutup tutur dan peluk hangatmu.
~
badai kala senja itu,
telah memisahkan biduk kita,
hingga harus kita mengerti,
kita memang tak pantas bersama,
biarlah angin membawa bidukmu pergi,
karena senja kali ini,
aku telah berlabuh di dermaga hatinya.
AKU CEMBURU
aku cemburu,
kepada sinar rembulan,
yg mendahuluiku mengindahkanmu malam ini,
~
aku cemburu,
karena kesunyian ini,
telah mendahuluiku tuk bercengkerama denganmu,
~
aku cemburu,
kepada desiran angin senja,
yg telah mendahuluiku tuk selimutimu dengan sejuta rajanya.
~
aku cemburu,
kepada gemerlap gemintang,
yg lebih dulu mengisi sudut gelap hatimu.
~
dan aku cemburu,
mengapa semua mendahuluiku menemanimu,
mendahului memelukmu,
bahkan mendahului memilikimu,
tanpa bisa kau melupakannya!
kepada sinar rembulan,
yg mendahuluiku mengindahkanmu malam ini,
~
aku cemburu,
karena kesunyian ini,
telah mendahuluiku tuk bercengkerama denganmu,
~
aku cemburu,
kepada desiran angin senja,
yg telah mendahuluiku tuk selimutimu dengan sejuta rajanya.
~
aku cemburu,
kepada gemerlap gemintang,
yg lebih dulu mengisi sudut gelap hatimu.
~
dan aku cemburu,
mengapa semua mendahuluiku menemanimu,
mendahului memelukmu,
bahkan mendahului memilikimu,
tanpa bisa kau melupakannya!
KASIH
kasih,
dimanakah ku temukan istana cintamu?!
meski tlah kukepakkan sayap letihku,
mengarugi batas cakrawala,
tapi tak aku dapatkan pada bintang, rembulan, bahkan matahari.
~
kasih,
bagaimana caraku mengartikan bahasa cintamu,
yg tak kunjung ku temukan jawab,
pada ranting yg mengering, kelopak yg berguguran, bahkan pada padang tandus.
kau biarkan masih misteri.
~
tinggalah aku kini,
membalut hati yg terluka,
memunggut serpihan rasa yg porak-poranda,
melupakan luka bernanah yg nyata kau goreskan.
dimanakah ku temukan istana cintamu?!
meski tlah kukepakkan sayap letihku,
mengarugi batas cakrawala,
tapi tak aku dapatkan pada bintang, rembulan, bahkan matahari.
~
kasih,
bagaimana caraku mengartikan bahasa cintamu,
yg tak kunjung ku temukan jawab,
pada ranting yg mengering, kelopak yg berguguran, bahkan pada padang tandus.
kau biarkan masih misteri.
~
tinggalah aku kini,
membalut hati yg terluka,
memunggut serpihan rasa yg porak-poranda,
melupakan luka bernanah yg nyata kau goreskan.
MEMILIH TEMAN
Setiap orang tentu memiliki teman. Perbedaannya ada orang
yang banyak memiliki teman dan ada pula yang memiliki teman dalam jumlah
sedikit.
Berteman adalah sifat dasar dari manusia. Sejak dilahirkan,
seorang manusia sudah membutuhkan hubungan dekat orang lain. Teman adalah
tempat untuk kita dalam mengungkapkan keluh kesah, berbagi kebahagiaan, dan
menguatkan kita di saat kita dihadang masalah.
Dalam berteman pun kita harus bisa memilih dengan bijak. Hal
ini penting untuk menjaga pergaulan. Karena karakter teman akan menjadi
cerminan dari sifat kita. Jika kita berteman dengan orang yang baik kita akan
terbawa menjadi orang baik, begitu pun sebaliknya jika kita berteman dengan
orang yang jahat kita akan terbawa menjadi jahat pula.
Teman yang baik dan buruk ibaratnya seperti penjual minyak
wangi dan tukang pandai besi. Penjual minyak wangi tentu akan memberikan hadiah
minyak wangi kepada Anda, atau Anda dapat membeli minyak wangi yang dijualnya,
atau setidaknya Anda akan tertular bau wangi dari produk yang dia jual.
Sedangkan bersama pandai besi, Anda bisa terbakar oleh apinya, atau setidaknya
Anda akan terkena bau hangus.
Memilih teman sama halnya dengan memilih masa depan. Memilih
teman adalah memilih perilaku, memilih kualitas ilmu. Maka, jika
Anda ingin memiliki masa depan cerah, perilakunya terpuji, serta memiliki
wawasan luas, maka Anda harus pandai dalam memilih teman. Berikut tips dalam
memilih teman:
Kriteria Teman Yang Baik Yang Harus Kita Dekati :
- Jujur Dapat Dipercaya
- Suka Menolong Tanpa Pamrih
- Rajin Beribadah Dengan Toleransi
- Tidak Membeda-Bedakan Orang
- Tidak Suka Kehidupan Hitam / Kriminal
- Rajin Mengikuti Kegiatan Sosial
- Menyayangi Keluarganya
- Menjauhi Narkoba, Seks Bebas, Minuman Keras
- Dll.
- Jujur Dapat Dipercaya
- Suka Menolong Tanpa Pamrih
- Rajin Beribadah Dengan Toleransi
- Tidak Membeda-Bedakan Orang
- Tidak Suka Kehidupan Hitam / Kriminal
- Rajin Mengikuti Kegiatan Sosial
- Menyayangi Keluarganya
- Menjauhi Narkoba, Seks Bebas, Minuman Keras
- Dll.
Cara Untuk Berteman Dengan Banyak Orang Dengan Mudah :
- Dalam berkenalan tidak harus dimulai dengan memperkenalkan diri, tetapi bisa melalui basa-basi yang baik dan sopan. Yang pasti kita harus merendah walaupun lawan bicara lebih muda usia dari kita. Berbicara seperlunya, tidak bertele-tele, membanggakan diri, narsis, jutek, sok tau, dsb. Bersikaplah sederhana apa adanya dan jangan membanggakan materi / kekayaan yang kita miliki.
- Terkadang orang yang kaya akan merasa risih jika bergaul dengan orang-orang miskin, orang yang tidak berpendidikan, orang yang memiliki tampang kriminil, dsb. Justru pertemanan orang-orang kecil terkadang sifatnya lebih kekal jujur apa adanya tanpa pamrih. Jika kita berteman dengan orang elit yang suka pamer, foya-foya, hidup gelamor, dsb mungkin akan meninggalkan kita ketika kita menjadi miskin atau pun jika kita terkena musibah mereka enggan turun langsung membantu kita karena kesibukan mereka. Jangan ragu berteman dengan tukang bakso, tukang ojek, ibu-ibu, nenek-nenek, anak kecil, penjaga warung, tukang sampah, tukang sayur, satpam, dsb karena mungkin suatu saat kita membutuhkan bantuan mereka. Ketika kita sedang kesulitan pun meraka akan dengan senagn hati menawarkan bantuan mereka secara cuma-cuma.
- Jika anda orang islam maka rajin-rajinlah ikut shalat berjamaah di masjid atau mushola di sekitar anda. Jika ada kerja bhakti di lingkangan tempat tinggal ada maka sebaiknya anda ikut berperan serta ambil bagian. Selain itu juga ada acara-acara sosial lain yang sangat baik untuk anda ikuti seperti posyandu, kepengurusan rt, karang taruna, pengajian, pemberantasan sarang nyamuk psn, perlombaan peringatan 17 agustusan, arisan, dan masih banyak lagi lainnya. Jangan sungkan bantu secara langsung tetangga, teman, saudara, rekan kerja, dll yang sedang kesusahan karena mereka akan merasa senang sekali jika ada yang membantu dan mereka pun akan sangat senang jika dapat membantu kita di kemudian hari. Tolak segera jika mereka meminta bantuan yang tidak wajar seperti minta bantuan merampok bank, mencarikan jablay, corat-coret tembok orang, ngerjain guru/dosen, dsb.
- Dalam bersosial kita akan senang jika orang lain sopan, ramah, rendah hati, dsb. Begitupun dengan orang lain yang sudah pasti akan senang hati dapat berteman dengan orang yang memiliki sifat-sifat di atas. Sotoy, narsis, sombong, membual, kikir, munapik, dll adalah sifat-sifat yang akan menimbulkan nilai negatif di mata orang lain sehingga mereka akan enggan untuk untuk berteman akrab dengan kita serta menghasilkan antipati di mata orang-orang.
- Hindarilah sifat-sifat yang dapat menghadirkan musuh ke hadapan kehidupan kita seperti iri, dengki, sombong, congkak, angkuh, sok berkuasa, sok kaya, munafik, pelit, culas, egois, keras kepala, dsb. Selain itu hindari minuman keras, narkoba dan kawan-kawan agar terhindar dari dijauhi orang. Ramah, santun, rendah hati, mengalah, dll dapat menghindarkan kita dari permusuhan. Selesaikan segala masalah problema kehidupan sosial yang ada dengan tuntas secara baik-baik agar tidak berkepanjangan dan menimbulkan permusuhan
- jangan terlalu berhubungan dengan orang yang bodoh, ini akan membuat waktu Anda terbuang percuma. Hal ini akan membuat produktivitas Anda berkurang. Bahkan ada pepatah arab yang sedikit keras mengatakan ”Tarkul jawabi alal jahili jawabun” yang berarti, jawaban yang paling tepat untuk orang bodoh adalah diam.
- Jauhi orang yang pelit. Orang yang pelit akan berpikir 1000 kali untuk memberikan bantuan pada Anda. Tidak hanya materi, dia juga akan malas untuk memberikan bantuan berupa tenaga dan pikiran.
- jauhi orang yang suka berbuat dosa dan kriminal. Berteman dengan orang seperti ini justru akan menjerumuskan Anda ke dalam masalah. Sebelum hal tersebut terjadi sebaiknya Anda menghindar.
- berteman jangan hanya demi ketenaran. Saat ini berkembang istilah abg gaul. Abg gaul identik dengan anak yang senang bergaul dan ugal-ugalan. Sebaiknya anda menjaga pergaulan dari hal seperti ini.
Walah, kok jadi serius gini nih… tapi demi nama baik dan
masa depan serta kebahagiaan kita, memang kita kudu extra serius!
semoga kita benar-benar bisa memiliki teman yang membawa manfaat untuk kedua belah pihak, bukan teman yang merugikan, membuat kita malu, hanya ada disaat kita bahagia saja dsb…
semoga bermanfaat yaaa.....
Subscribe to:
Posts (Atom)