bahkan ketika jingga
memahkotai senja,
ketika ku terlena oleh semburat cahaya keemasan,
melukiskan keindahan hakiki maha karya illahi,
ketika ku terlena oleh semburat cahaya keemasan,
melukiskan keindahan hakiki maha karya illahi,
membawaku kekedamaian yang sesaat.
~
namun,
sekejap langit menghitam,
semilir angin berbuah badai,
porak-poranda seketika,
disaat mendung mewartakan dustamu,
yg tertutup tutur dan peluk hangatmu.
~
badai kala senja itu,
telah memisahkan biduk kita,
hingga harus kita mengerti,
kita memang tak pantas bersama,
biarlah angin membawa bidukmu pergi,
karena senja kali ini,
aku telah berlabuh di dermaga hatinya.
~
namun,
sekejap langit menghitam,
semilir angin berbuah badai,
porak-poranda seketika,
disaat mendung mewartakan dustamu,
yg tertutup tutur dan peluk hangatmu.
~
badai kala senja itu,
telah memisahkan biduk kita,
hingga harus kita mengerti,
kita memang tak pantas bersama,
biarlah angin membawa bidukmu pergi,
karena senja kali ini,
aku telah berlabuh di dermaga hatinya.
No comments:
Post a Comment