Sunday, December 18, 2011

HARAP

terusik lenaku,
oleh gemerisik dedaunan yang dibelai bayu,
permainan alam itu,
selalu membuatku cemburu!

terganggu lelap ini,
karena bintang yangg menyilaukan netra,
merebah mesra ditubuh cakrawala,
masih membuat iri nurani.

sedangkan aku,
dipeluk mesra jasad rapuh ini hawa dingin,
meremukkan sari khangatanmu,
yang kau cipta lewat mayanya mimpiku.
yang selalu sesaat,
yang selalu sekejap,
yang selalu berakhir kala ku terjaga.

wahai tambatan hati,
jadilah angin yang menyejukkanku,
jadilah langit,
tempatku bersandar kala letih.

No comments:

Post a Comment