Sunday, December 18, 2011

KAULAH NYAWAKU

telah kualami,
berpeluh darah mnggapai bulan diujung cakrawala kasihmu.
yang tak mudah kumngerti,
betapa hati rela,
kau hujam belati tajam,
ingkarmu akan punguk prindumu ini.
~
kau yang mngajarknku,
memahami ketidzk pastian musim dihatimu,
menggurat pilu menyayat kalbu,
menanti fajarmu yang masih tersembunyi,
diantra pucuk daun menguning.
~
ketika kau lihat rona sayuku menyeruak ke permukaan cakrawala,
setelah mata air ini hampir kering,
kuntumku layu sblm berkembang,
kau mebangkitkan jasadku dg ruh cintamu.

No comments:

Post a Comment